PAPUA TENGAH - Ketua DPRD Kabupaten Deiyai Provinsi Papua Tengah Petrus Badokapa dengan tegas menyampaikan, Eksekutif di lingkungan pemerintahan kabupaten Deiyai segera relokasikan pasar bagi mana-mana asli Deiyai.
Hal itu disampaikan ketua DPRD kabupaten Deiyai melalui surat tertulis yang diterima awak media ini, Rabu 15/02.
Dikatakan, selama beberapa hari ini, dilihat secara langsung, mama-mama asli Deiyai berjualan di pinggir jalan. Mama-mama jualan di pinggir jalan seakan tidak ada pemerintah daerah.
Lanjut Badokapa, Mama-mama sedang jualan di pinggir jalan besar, sepanjang Waghete 1 – Waghete 2. Selain di situ, ada mama-mama yang lain juga sedang jualan di sepanjang jalan masuk Yomeni sampai kampung Bomou. Jalanan sudah sempit, mama-mama jualan disitu. Ini sangat bahaya untuk keselamatan mama-mama sendiri.
Maka itu, saya meminta kepada Bapak Bupati, Wakil Bupati, Sekda, dan dinas terkait, dalam satu dua hari ke depan, harus mengambil Langkah yang cepat dan tepat untuk mama-mama asli Deiyai. Kita harus duduk bersama dan cari solusi. Karena, kita semua hari ini bisa jadi pejabat karena mama-mama.
Saya khawatir, jika kita biarkan ini, akan terjadi hal yang tidak kita inginkan kepada mama-mama kita. Selain itu, setiap hari mama-mama selalu hirup asap kendaraan, panas matahari dan hujan. Kita harus lindungi mama-mama. Karena, mereka ini pondasi kehidupan bagi setiap keluarga.
Kami sebagai wakil rakyat kabupaten Deiyai juga meminta kepada Pemerintah Deiyai untuk segera buka pasar baru yang pernah dibangun di Waghete II untuk difungsikan secara baik.
Kepada Warga pemilik lokasi pasar baru, agar tidak lagi memalang untuk lokasi pasar. Agar, mama-mama asli Deiyai bisa hidupkan pasar.
Ini masalah serius yang perlu kita duduk sama-sama (Eksekutif dan legislatif) dalam waktu yang dekat untuk dan mencari solusi bagi Mama-mama pasar. (awd)





