7 Tuntutan, Ratusan Mahasiswa Geruduk Kampus UNMA BANTEN


Aksi Mahasiswa Digelar di Halaman Kampus UNMA BANTEN

.

PANDEGLANG, BANTEN, - Ratusan Mahasiswa Universitas Mathla'ul Anwar (UNMA) Banten menggelar aksi demontrasi di Halaman Gedung Rektorat Kampus UNMA di Cikaliung, Desa Sindang Hayu Kecamatan Saketi, Pandeglang, Senin (08/06/2020).

Para demonstran yang dilakukan Aliansi Mahasiswa UNMA Banten, merupakan bentuk perlawanan dan protes mahasiswa yang menilai bobroknya managemen kampus UNMA. Dalam aksi itu juga meminta pihak rektorat dapat mengevaluasi kinerja secara kelembagaan.

Aksi yang berlangsung mulai dari Pukul 09.00 WIB, pagi hingga Pukul 12.00 WIB, diikuti oleh semua unsur Ormawa UNMA Banten, terdiri dari, BEM/DPM Fakultas dan UKM, dikawal pihak kepolisian, turut hadir pula perwakilan kampus seperti, warek 2 dan warek 3.

Sempat terjadi suasana memanas ketika mahasiswa merangsek masuk ke Gedung I Kampus UNMA yang hendak menemui para pimpinan rektorat mendapat penjagaan ketat dari pihak keamanan.

Mencegah suasana semakin memanas, akhirnya pihak rektorat bersedia menemui para demonstran dan dilakukan audensi antara demonstran dengan pihak rektorat. Audensi berlangsung cukup alot, karena pihak rektorat Unma enggan menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh mahasiswa.

Seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNMA Banten, Maulana Yusuf Amrullah disela aksinya kepada indonesiasatu.co.id mengatakan bahwa, Pihak rektorat Unma khususnya Warek 3 yang menaungi bidang kemahasiswaan terlalu intervensi terhadap mahasiswa, karena menunjuk pjs Presma dan Wakil Wapresma BEM unma asal-asalan dan tidak melibatkan Ormawa dan mahasiswa untuk memusyawarahkan terkait pengganti Presma sebelumnya.

"Memang secara de facto SK terkait kepengurusan BEM unma Presma dan Wapresma sudah habis masa jabatannya, akan tetapi tidak sepantasnya Warek 3 ikut campur dalam hal penentuan dan penetapan siapa Pjs Presma dan Wapresma, ada mekanisme yang di tempuh secara Ad/Art dan sepenuhnya di serahkan kepada Ormawa dan mahasiswa, saya menduga ada upaya pembungkaman terkait jiwa kritis mahasiswa dan sikap otoriter yang di lakukan oleh pihak rektorat Unma hal tersebut tentu harus dilawan oleh mahasiswa karena mahasiswa jangan mau di dikte oleh siapapun. Kedaulatan mahasiswa adalah harga mati, merdeka dalam berpikir dan bertindak adalah cerminan dan esensi ketika menyandang gelar mahasiswa," ujar Maulana

Dikatakan Maulana, saat audiensi terjadi perdebatan yang cukup sengit antara warek 3 dan mahasiswa FHS bernama Sugiono mengenai mekanisme pengangkatan Pjs BEM UNMA, menyoal pengangkatan Pjs tersebut yang dianggap cacat demi hukum karena tidak memperhatikan statuta UNMA dalam statuta tersebut di sebutkan bahwa kedaulatan ada di tangan mahasiswa, tapi faktanya Pjs di tunjuk langsung oleh Rektorat yaitu warek 3 tanpa sepengetahuan seluruh Ormawa UNMA Banten.

"Hasil audiensi terjadi negosiasi antara demontrans yang di wakili MPM dengan pihak rektorat menghasilkan keputusan pencabutan SK pengangkatan PJS BEM UNMA tersebut," terangnya

Dari keterangan pihak rektorat yang disampaikan dihadapan para demontrans jelas Maulana, mereka berjanji akan mencabut SK Pjs BEM UNMA BANTEN kurang dari 1 minggu. Dan untuk mengisi kekosongan jabatan yang terjadi di BEM UNMA, akan di lakukan musyawarah, untuk teknisnya akan diserahkan kepada Ormawa UNMA.

"Ada MPM sebagai lembaga yang menaungi perihal keorganisasian mahasiswa di Kampus UNMA BANTEN," jelasnya

Masih kata Maulana, dalam aksinya para mahasiswa membuat petisi dengan 7 tuntutan yakni, 1.Percepatan Akreditasi institusi dan prodi yang belum jelas, 2. Perbaikan sistem Akademik secara menyeluruh, 3.Sistem semi UKT yang merugikan mahasiswa 4.Memaksimalkan pelaksanaan sentralisasi keuangan Universitas, 5.Transparasi rekening koran dana kemahasiswaan, 6. Mencabut SK PJS BEM UNMA BANTEN dan membiarkan mahasiswa yang mengatur sesuai dengan mekanisme AD/ART ORMAWA dan STATUTA Universitas,7.Memaksimalkan tugas Wakil Rektor III Sebagaimana mestinya. (dhank)

Komentar